Friday, August 23, 2013

Schumann hampir bunuh diri karena depresi

Robert Schumann (www.allmusic.com)
Robert Schumann, komponis asal Jerman dari abad ke 19 (1810-1856) tidak menyukai bentuk musik yang panjang, seperti simfoni dan konserto (meskipun beberapa bagian dari konsertonya memiliki momen-momen yang indah) dan ekspresinya memiliki rentang yang panjang dalam lagu dan ciptaan ciptaan pendek untuk piano. 

Kemampuan Schumann yang luar biasa tercermin pada ciptaan-ciptaannya yang merupakan pengejawantahan dari keadaan jiwa yang rumit dan terkadang fana seperti tercermin dalam lagu ciptaanya Puisi Cinta (Dichterliebe), dan kumpulan karya-karya piano pendeknya termasuk Fantasia (Phantasiestrucke), Pemandangan Masa Kanak-kanak (Kinderzenen) dn Pemandangan Hutan (Waldzenen). 

Dalam lagu-lagu ciptaannya, seperti yang dicatat oleh para kritikus musik, Schumann telah mencapai tingkat penyatuan musik dan puisi yang tidak mudah difahami dimana para penyair dan pemusik Romantik menyebutnya sebagai tujuan seni yang paling utama.

Ayah Schumann adalah seorang penjual buku yang mendorong talenta musik dan minat baca anaknya. Robert Schumann mulai belajar piano pada umur 10 tahun. Tahun 1828 ia mendaftar di Universitas Leipzig sebagai mahasiswa hukum, meskipun ia menemukan musik, filsafat dan bar Leipzig lebih menarik perhatiannya daripada hukum. Dia kemudian belajar piano dari Friedrich Wieck, guru piano Leipzig yang mashur pada waktu itu. Keluarga Schumann sebenarnya memiliki penyakit mental yang serius, dan sang komponis, yang lebih banyak menderita dalam kondisi depresi, hampir gila dengan kombinasi antara ketakutan dan ketertarikan yang khas Romantik. Sebagai pemuja wanita yang kompulsif dan peminum berat, Schumann hidup dalam seputar masalah-masalah psikologis. Upayanya untuk menjadi pemain piano konser gagal setelah dia menderita kelumpuhan sebagian tangan kanannya. Schumann akhirnya memutuskan untuk menjadi komponis dan penulis musik sebagai pilihan karirnya.

Sementara itu, Clara Wieck, anak guru pianonya jatuh hati pada Schumann, dan mereka saling jatuh cinta. Mereka menikah secara resmi tahun 1840, satu hari sebelum hari ulang tahun Clara ke 21, meskipun ayah Clara dengan keras mementangnya. Pada periode ini semangat Schumann dalam mencipta sangat tinggi. Dalam kurun waktu satu tahun saja (1841) dia begitu banyak mencipta lagu sampai tahun itu disebut "tahun lagu", tahun dimana era Romantik mencapai puncaknya. Adalah Clara yang mendorong semangat Schumann dalam melahirkan karya-karyanya. Keempat Simfoni ciptaannya masih menjadi repertoir konser sampai sekarang, tapi karya operanya, Genoveva, kurang berhasil. Dia pernah menyandang beberapa jabatan penting dalam bidang musik: menjadi guru musik di Leipzig Conservatory yang baru saja dibentuk, kemudian menjadi direktur musik di Dusseldorf, tapi dianggap gagal. Pada 27 Februari 1854 dia menceburkan diri ke Sungai Rhine yang beku. Setelah diselamatkan, dia secara sukarela masuk rumah pengasingan. Meskipun sempat membaik, kondisinya semakin lama semakin memburuk dan akhirnya meninggal tahun 1856, kemungkinan karena terjangkit penyakit sipilis. (Disarikan dari tulisan Zoran Minderovic dalam www.allmusic.com).

Mari kita dengarkan beberapa dari karya Schumann yang terkenal itu, yaitu Dichterliebe, Fantasia dan Kinderzenen. Dichterliebe dinyanyikan oleh Thomas Quasthoff dengan iringan piano Helene Grimaud, Kinderzenen dimainkan oleh Martha Argerich pada piano, dan Fantasia dimainkan pada piano oleh Khatia Buniatishvili. Semuanya diunduh dari YouTube. Selamat menikmati...






Thursday, August 15, 2013

Komposisi pilihan bulan ini

Musik abadi memiliki rentang yang panjang mulai dari era Barok, Klasik, Romantik sampai Modern, dengan rentang sampai 400 tahun. Era Barok dimulai pada tahun 1600 sampai 1750, kemudian era Klasik dari tahun 1750 sampai 1830, era Romantik mulai tahun 1804 sampai 1949 dan era Modern dari 1900-an sampai tahun 2000-an.

Komponis dari segala jaman (Wikipedia)
Masing-masing era memiliki sejumlah komponis yang merajai era-nya. Sebutlah misalnya Scarlatti di era Barok, Bach dan Mozat di era Klasik, Beethoven sampai Rachmaninoff di era Romantik, dan Debussy serta Ravel di era Modern. Tapi masih banyak lagi komponis-komponis yang menghasilkan karya-karya dengan melodi indah yang tidak lekang dimakan usia sampai sekarang bahkan mungkin sampai abad-abad mendatang.

Memilih komposisi yang mewakili era-nya masing-masing adalah pekerjaan yang sangat sulit dan bahkan mustahil untuk dilakukan. Tapi saya mencoba membuat pilihan komposisi, paling tidak untuk bulan ini, yang akan saya sajikan untuk anda semua penikmat musik abadi. Inilah komposisi pilihan saya bulan ini:

  1. Sonata dalam B Kecil dari Scarlatti, dari era Barok,
  2. Bagian Ketiga dari Klaviertrio G Dur karya Haydn dari era Klasik,
  3. Bagian Rondo dari Konserto Biola karya Beethoven dari era Romantik, dan
  4. Clair de Lune karya Debussy dari era Modern. 

Karya Scarlatti dimainkan oleh Yllka Istrefi pada piano, diunduh dari YouTube (unggahan Yllka Istrefi, 19 Jan 2013):





Karya Haydn dimainkan oleh trio Patricia Kopatchinskaja pada biola, Sol Gabetta pada violonselo dan Henri Sigfridsson pada piano, diunduh dari YouTube (unggahan rgypsy, 12 Juni 2012):



Karya Beethoven dimainkan oleh Arabella Steinbacher pada biola dengan iringan The German Radio Philharmonic Orchestra in Saarbruchen, dengan konduktor Fabrice Bollon, diunduh dari YouTube (unggahan CanisLupusSeeUs, 11 Feb 2011):



Karya Debussy dimainkan pada piano oleh Angela Hewitt pada Royal Conservatory of Music at Toronto's Koerner Hall, diunduh dari YouTube (unggahan CBC Music, 11 Feb 2012):






Sang Maha Pencipta memperlihatkan keindahan-Nya melalui karya-karya mereka yang abadi. Selamat menikmati!